Cara Menghilangkan Kebiasaan Ngempeng pada Anak

Cara Menghilangkan Kebiasaan Ngempeng pada anak. Ngempeng adalah suatu kegiatan rutin yang dilakukan ngempeng oleh anak, pada saat menjelang tidur. Ngempeng sendiri ada bermacam-macam, contohnya seperti menghisap jempol, mempermainkan boneka, selimut, rambut, ngedot dan lainya, dan jika kebiasaan itu tidak dilakukan maka si anak tadi tidak akan bisa tidur. Pada beberapa balita, kebiasaan ini berguna untuk mengawali tidurnya dengan tenang. Beberapa kajian menunjukkan bahwa hampir setengabn jumlah anak-anak di dunia ini pernah melakukan kebiasaan ngempeng semasa bayinya.

Ngempeng pada anak terjadi pada puncaknya yaitu saat anak berusia 18 sampai 21 bulan, beberapa anak sudah berhenti pada usia ini.  Meskipun begitu faktanya, sebagian anak akan berhenti ngempeng pada usia 5 tahun dan sebagian lagi akan berhenti pada usia 9 atau 10 tahun. Sebenarnya ngempeng ini tergolong normal dan dilakukan karena kebiasaan. Dengan ngempeng batita biasanya batita merasa tenang dan merasa aman terhadap lingkungan sekitarnya. Meskipun termasuk normal kebiasaan ngempeng bisa berdampak pada kondisi fisik, yaitu bisa mempengaruhi pertumbuhan gigi anak.

Agar kebiasaan ngempeng tidak berlanjut, sejak dini perlu diupayakan untuk berhenti. Memang tidak mudah dan butuh kesabaran bagi orang tua khususnya ibu, untuk membantu anak menghilangkan kebiasaan ngempeng. Berikut cara menghilangkan kebiasaan ngempeng pada anak, diantaranya :

  • Jika obyek yang digunakan tetap, seperti selimut atau bantal, sebaiknya benda-benda itu perlu diganti agar sikecil tidak terpaku pada satu benda tersebut.
  • Jika ngempengnya jari, maka tidak ada salahnya mengoles jari tersebut dengan minyak kayu putih atau zat aman lain, sehingga anak tidak merasakan keasyikan saat menghisap jarinya.
  • Alihkan aktivitas tangan si kecil yang digunakan ngempeng. Tidurlah disampinya agar pada saat anak mulai ngempeng anda bisa mengalihkan tangan si kecil dengan cara memegang atau mengelusnya.
  • Bacakan buku pengantar tidur yang menarik perhatiannya, agar anak merasa tenang. Jika anak merasa aman dan tenang maka kebiasaan ngempeng tidak akan dilakukan.
  • sering tunjukkan dan katakan bahwa teman-temannya sudah tidak ngempeng lagi. Katakan bahwa hanya anak bayi saja yang suka ngempeng.
  • Perlihatkan gambar-gambar gigi yang rusak yang di akibatkan karena sering ngempeng.
  • Jika anak sudah beranjak besar, maka ajaklah anak berkomunikasi dan berikan pengertian atau alasan mengapa  ngempeng itu tidak baik dan bisa menganggu kesehatannya.
  • Beri dukungan dan pujian setiap kali anak tidak menghisap jempolnya.

Apabila anak punya kebiasaan ngempeng menghisap jempol, sebaiknya kebiasaan ngempeng ini dihentikan pada saat usia anak 5 tahun. Karena pada usia 5 tahun pertumbuhan gigi depan(anterior) bawah permanen mulai tumbuh dan setahun kemudian ganti gigi depan atas permanen yang tumbuh. Jika pertumbuhan giginya tertahan akibat menghisap jempol, maka gigi bagian depan akan terdorong kedepan, akibatnya gigi anak menjadi over bite atau tongos. Dan untuk memulihkan kondisinya, gigi anak biasanya diberi kawat gigi, meskipun hal itu tidak bisa menjamin gigi anak menjadi rata. Apabila hal itu terjadi maka dokter biasanya akan melakukan operasi untuk meratakan gigi anak. supaya kebiasaan ngempeng pada anak bisa hilang, anda sebagai orang tua harus sabar dan telaten untuk membantu anak agar bisa menghilangkan kebiasaan ngempengnya.

@@@@@ SEMOGA BERMANFAAT @@@@@

Tambahkan Komentar Sembunyikan