Pengaruh Miom terhadap Kehamilan

Pengaruh Miom terhadap Kehamilan. Miom adalah salah satu tumor jinak yang umumnya myomterdapat pada uterus atau dinding rahim. Layaknya kista, miom pun dapat menyerang wanita hamil, miom sendiri punya pengaruh negatif terhadap kehamilan yang berakibat pada terganggunya perkembangan janin. Penyebab yang pasti miom sampai sekarang masih belum diketahui, akan tetapi myom memiliki kecenderungan berkembang sangat cepat pada tubuh wanita yang sedang hamil. Meskipun begitu myom berbeda dengan kista, miom menyerang dinding rahim atau uterus, sedangkan kista adalah tumor yang terdapat pada indung telur.
Miom juga memiliki ukuran yang berbeda-beda, pada umunya pertumbuhannya lambat dan tidak disertai gejala-gejala yang berarti. Sehingga banyak wanita yang tidak menyadari kalau mereka mempunyai miom atau tumor jinak ini. Tetapi apabila seseorang terdeteksi miom saat mengandung, tentu saja harus mendapat perhatian yang lebih. Apabila myom menyerang rahim wanita hamil, maka penyakit yang tergolong tumor jinak ini bisa mempengaruhi kondisi kehamilan. Demikian juga sebaliknya, kehamilan pun bisa memberi pengaruh pada miom itu sendiri. Berikut beberapa pengaruh miom terhadap kehamilan, diantaranya :
  1. Pada usia kehamilan muda yaitu kurang dari 3 bulan, miom dapat menyebabkan keguguran atau abortus pada janin.
  2. Apabila Kehamilan bertambah besar, miom bisa berdampak pada pertumbuhan janin dan juga dapat menyebabkan pertumbuhan bayi terganggu, karena nutrisi yang seharusnya untuk janin, justru diserap oleh myom.
  3. Semakin tua usia kehamilan, maka miom bisa menyebabkan kelainan letak janin. Sehingga bisa saja janin mengalami sungsang atau letaknya melintang.
  4. Pada saat menjelang persalinan, miom dapat mengganggu kontraksi dan pada saat melahirkan, myom juga dapat menganggu proses persalinan atau bahkan bisa menyebabkan pendarahan.
myom rahim Sedangkan pengaruh kehamilan pada miom, diantaranya sebaagai berikut :
  1. Miom bisa bertambah besar karena pada kehamilan ada hormon-hormon yang dominan, seperti progesteron dan estrogen yang keduanya bisa menyebabkan ukuran miom semakin bertambah besar.
  2. Pada saat hamil, myom dapat semakin kurang mendapat pasokan oksigen atau kurang mendapat aliran darah, sehingga miom dapat berubah dari padat menjadi cair. Akibatnya miom bisa berdegenerasi dan bisa menyebabkan kesakitan pada ibu hamil.
Banyak wanita yang dihinggapi perasaan cemas saat menghadapi kehamilan yang disertai miom pada rahim, memang suatu hal yang wajar, tetapi sebenarnya terdapat sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk mengobati atau menghilangkan miom dari rahim anda. Mulai dari pengobatan terapi medis hingga operasi, tergantung dari seberapa besar ukuran miom dan pengaruhnya terhadap perkembangan kehamilan. Banyak kasus, miom yang tidak membahayakan kehamilan, bahkan ada pula wanita hamil yang tetap dapat melahirkan bayinya dengan selamat, meskipun dia memiliki miom. Oleh karena itu konsultasi yang rutin dengan dokter spesialis sangat penting untuk dilakukan, agar dokter bisa melihat perkembangan kondisi janin dan ukuran miom. Dengan demikian dokter bisa mengambil tindakan medis yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan ibu, janin dan ukuran miom itu sendiri, sehingga ibu hamil bisa melahirkan bayinya meskipun memiliki miom. Itulah sedikit tentang pengertian dan pengaruh miom terhadap kehamilan, ”Semoga Bermanfaat.”
@@@@@ BE HEALTHY BE HAPPY @@@@@

Tambahkan Komentar Sembunyikan