Pengertian Hamil Anggur dan Gejalanya

Pengertian Hamil Anggur dan gejalanya. Apa itu Hamil anggur ? Hamil Anggur atau Mola hidatidosa adalah hamil kehamilan abnormal berupa tumor jinak yang terbentuk akibat kegagalan pembentukan janin. Bakal janin itu dikenal dengan istilah Mola hidatinosa. Istilah hamil anggur digunakan karena bentuk bakal janin mirip dengan gerombolan buah anggur. Pada kehamilan anggur janin tidak bisa tumbuh dengan sempurna. Dan ini akan mengakibatkan rahim kosong ( blighted ova ) dan janin yang belum terbentuk tadi terserap masuk kedalam tubuh. Akibatnya saluran yang mengalirkan darah dan nutrisi atau yang di sebut jonjot di rahim tetap tumbuh dan menggelembung. Dan gelembung yang mirip buah anggur ini akan membesar seiring dengan meningkatnya usia kehamilan.

 

Tak banyak calon ibu yang tahu apa itu hamil anggur. Padahal, mengandung sesuatu yang bukan janin pada hamil anggur ini berbahaya. Ketika dokter sudah mendiagnosa kehamilan anggur, Biasanya dokter akan melakukan kuretase ( dikuret ). Hal ini harus dilakukan berulang-ulang agar kehamilan anggur tidak terjadi lagi. Pada ibu yang cukup usia atau sudah memilki anak, Biasanya dokter menyarankan untuk menjalani pengangkatan rahim. Selain mencegah berulangnya kembali hamil anggur juga menurunkan resiko kanker ( Khoriokarsinoma ).

 

Gejala-gejala pada Hamil Anggur

Pada hamil anggur, gejala yang dirasakan hampir sama dengan kehamilan normal. Tapi ada sedikit perbedaan yang bisa kita curigai bahwa itu bukan kehamilan normal, diantaranya :

1. Pada kehamilan anggur, mual dan muntah sering terjadi dan itu berlebihan.

2. Besar perut ( tinggi rahim ) biasanya lebih besar dari pada kehamilan biasa.

3. Keluar gelembung cairan mirip anggur bersamaan dengan Pendarahan.

4. Ibu tidak bisa merasakan gerakan janin karena memang tidak ada janin di dalamnya.

      

Hingga saat ini masih belum banyak diketahui secara pasti penyebab hamil anggur. Tapi ada beberapa pendapat ahli yang menduga bahwa penyebab hamil anggur adalah :

>> Gangguan gizi dan nutrisi pada janin.

>> Perbedaan golongan darah ayah dan ibu.

>> Gangguan kekebalan tubuh ( imunologi ).

>> Kelainan Kromosom.

>> Adanya riwayat keluarga yang hamil anggur.

 

Agar ibu yang pernah mengalami hamil anggur tidak mengalaminya lagi, setelah kuretase akan dilakukan pengawasan terhadap keluhan yang dirasakan. Misalnya adanya pendarahan atau terjadinya pembesaran rahim dan kadar HCG ( human chorionic gonadotropin ) yang masih positif. Selanjutnya akan dilakukan radiologi di tiga bulan pertama untuk melihat ada tidaknya penyebaran dari gannguan ini. Dan juga melakukan kemoterapi pencegahan dengan metotreksat, untuk mencegah terjadinya keganasan ( khoriokarsinoma ).  

Tambahkan Komentar Sembunyikan