Perhiasan Emas dan Tren ( Dulu hingga Sekarang )

Perhiasan Emas dan Tren ( Dulu hingga Sekarang ). Perhiasan emas memang menjadi daya tarik yang memikat Emas bagi banyak orang, khusus nya kaum hawa. Sampai saat ini emas memang menjadi primadona dalam pembuatan perhiasan. Sifatnya yang tidak bisa berkarat dan berubah warna, mungkin menjdi alasan kenapa emas ini membuat banyak orang jatuh hati padanya. Faktanya mulai dari peradapan manusia yang masih sederhana hingga peradapan manusia sudah modern seperti saat ini emas tetap menjadi primadona. Perhiasan emas sering dianggap sentuhan akhir dalam penampilan seseorang. Seperti halnya busana, model- model perhiasan emas pun memiliki tren. Hal yang menjadi faktor tren dari perhiasan emas adalah desain nya yang terkesan modern lah yang memang menjadi incaran para kolektor perhiasan emas. Karena jika desainnya masih terkesan modern walaupun emas itu sudah berumur puluhan tahun, jika dijual maka kita tidak perlu tawar menawar terlalu lama dengan toko emas tersebut.

Fungsi perhiasan sendiri pada masyarakat yang masih sederhana sebetulnya belum menyentuh pada fungsi kesenangan atau estetis, tetapi lebih dipandang sebagai penambah kekuatan, wibawa dan status sosial bagi si pemakainya. Mereka memakainya lebih karena fungsi magis. Tetapi setelah adanya penemuan tehnik menuang perunggu dan logam semakin memperluas perkembangan pembuatan perhiasan, tak terkecuali perhiasan emas. Memasuki zaman yang lebih modern seperti saat ini, pemakaian perhiasan emas lebih banyak ditujukan untuk menunjang penampilan dan demi kesenangan si pemakainya. Sehingga saat ini fungsi estetis lebih dominan ketimbang fungsi magis dalam pemakaian perhiasan emas.   

Beberapa tahun lalu, desain perhiasan emas yang disukai adalah yang memiliki banyak motif dan tidak polos. Tetapi ada pula pada tahun-tahun tertentu masih dijumpai model-model klasik yang berkiblat pada tahun 1970-an. Untuk di Indonesia sendiri, model perhiasan emas disetiap daerah umumnya memiliki ciri khas masing-masing, contohnya di Kalimantan, memiliki ciri khas motif perhiasan berbentuk binatang. Sementara di Sulawesi, model perhiasan emas nya lebih banyak dipengaruhi oleh budaya Eropa. Para pengrajin di sulawesi banyak membuat motif bunga. Pengaruh budaya Eropa ini di sebut – sebut sebagai warisan dari abad ke – 16 ketika Indonesia kedatangan bangsa Portugis, Spanyol dan belanda.

Sementara itu berbeda lagi dengan pulau Bali, perhiasan-perhiasan disana memiliki detail yang menarik dan rapi. Ukiran – ukiran dan motif yang dihasilkan para pengrajin perhiasan di Bali konon terbilang lebih rumit dibandingkan daerah lainnya. Hal itu kemungkinan dipengaruhi oleh budaya yang memang sangat kental dengan agama hindu, sehingga motif-motif dari perhiasan emas di Bali bermotif dewa-dewa Hindu yang memang kerap digambarkan dalam rancangan perhiasan asal Bali.

Perhiasan emas memang sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia dan hal itu sudah dimulai entah berapa abad yang lalu dari dulu hingga sekarang. Dari waktu ke waktu, bentuk dan ragamnya terus berkembang mengikuti tren dan mode masa kini seiring dengan perubahan zaman. Tetapi satu hal yang tidak akan berubah adalah kilaunya tetap memikat hati dari dulu hinga sekarang. Mungkin Anda juga salah satu orang yang terpikat oleh KILAU EMAS ???

@@@@@ Semoga Bermanfaat @@@@@ 

Tambahkan Komentar Sembunyikan